Jumat, 29 Juni 2012

Roket Indonesia Gagal Terbang


Roket Indonesia gagal terbang

Pengembangan teknologi roket sangat dibutuhkan bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemandirian. Teknologi roket sangat penting untuk keperluan pemantauan cuaca, pembawa satelit dan pertahanan negara, karena itulah mengapa Indonesia harus menguasai teknologi ini, namun peristiwa menyedihkan yakni cederanya dua warga desa Pandanwangi, Kabupaten Lumajang, diminta tidak menyusutkan semangat para pengembang RKN ( Roket Kendali Nasional ) yang dibiayai sistem insentif ristek yang merupakan program Kementerian Riset dan Teknologi (KRT) bekerja sama dengan LAPAN ( Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional ), PT Dirgantara Indonesia dan PT Pindad.
Rencana awal akan dilakukan pengujian 14 roket, tetapi hanya 10 roket yang sempat diterbangkan, sembilan di antaranya berhasil terbang dengan performa sangat baik, namun untuk RKN 200 double stage kinerja terbang tak seperti diharapkan, sehingga selongsong roket jatuh menimpa rumah singgah (saung) penduduk. Satu roket lainnya jatuh di tambak karena melebihi sasaran, namun tidak mengenai warga. Sementara seperti yang di beritakan World News Network , di katakan bahwa seorangpetani bernama  Muhamad Nuran, 55, dirawat di rumah sakit dengan luka bakar, sementara itu seorang wanita harus di amputasi kaki kirinya karena terkena ledakan roket.
Kementerian Riset dan Teknologi (KRT) masih menyelidiki penyebab kegagalan terbang Roket Kendali Nasional (RKN) 200 double stage yang sempat mencelakai dua warga pada peluncurannya, Rabu lalu (27/1), di antaranya selain faktor kecepatan angin yang tidak menentu juga  terkait kinerja Fin (semacam sayap roket) yang tidak bekerja secara maksimal. Menristek menyatakan pihaknya merasa prihatin atas musibah cideranya dua penduduk Dusun Rekesan, Desa Pandanwangi, Lumajang dan memohon maaf serta berjanji membantu meringankan beban korban selama di rumah sakit maupun setelah kembali.
Semoga ini tidak terulang kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar